Ilustrasi social media, (pexels.com/Tracy Le Blanc) |
Pernah gak kamu merasa
hampa ketika handphone kamu tidak ada quota, setelah itu kamu ingin buru-buru
membeli quota, agar kamu bisa berselancar lagi di media social. Ketika kamu di rumah biasanya ada handphone
untuk kamu mainkan, lalu tiba-tiba tidak ada. Saat itu juga kamu merasa
kehilangan. Kamu pernah tidak di waktu-waktu tersebut?
Media social terasa
seperti rokok dan alcohol membuat candu pemakainya walaupun disana kamu hanya
scroll dari atas kebawah, melihat postingan orang lain, dan itu membuat kamu
tidak lepas dari gengamannya. Menurut Susan
Weinschenk, pengguna media social bisa
mempengaruhi proses pada otak, yaitu pada bagian dopamine. Kalau begitu
social media bisa mengatur kesenangan dan kepuasan seseorang tanpa melakukan
seseuatu yang membuat orang itu bahagia.
Sebenarnya dalam
beberapa penelitian tentang social media, salah satunya dari Carnegie Mellon University pada studi
sebelumnya menemukan semakin lama bermain social media justru menyebabkan
kesepian. Tapi ketika mereka melakukan penelitian kedua, ditemukan bahwa social
media dapat membuat orang bahagia. Kebahagian tersebut ditemukan ketika
orang-orang merespon aktivitas yang kamu lakukan, tapi bukan hanya like, dan
membaca unggahan, harus melakukan komentar juga, hal tersebut membuat mereka
lebih semangat dan senang. Kita bisa lihat dari penelitian ini yang membuktikan
bahwa kalau melihat dari selebgram dengan pengguna biasa, itu lebih bahagia
balebgram.
Tapi menurut guesehat.com ketika ada orang yang
berkomentar negative itu akan menyebabkan pengguan social media tersebut
depresi, karena semua orang ingin sempurna di media social. Hal tersebut
menurunkan kebahagiaan pengguna social media. Ternyata sisi negative dari positive juga ada yaitu ketika kamu keseringan membuka social media
itu akan menurunkan rasa percaya diri, karena sering membandingkan dengan
pengguna lain yang terlihat hidupnya lebih bahagia.
Ketika berbicara dampak
social media kedalam diri pengguna memang ada positive dan negative. Kesalahanya
kita tidak bisa mengontrol penggunaannya, perlunya sebagai pengguna social
media bisa mengerem hal itu, maka dampak-dampak yang negative tidak akan di
alami oleh kita.
0 Komentar