Banyak pertanyaan dalam pikiran, ingin semua kutuangkan
dalam sebuah tulisan yang mungkin bisa menjadi cerminan orang-orang, yaitu
tentang aku, kamu adalah manusia.
Manusia hidup melalui tuntunan tuhan, dan tuhan itu ada
karena kita tahu pasti dalam kehidupan ada awal dan akhir, kita bisa ambil dari
sebuah masalah pasti ada sebabnya yaitu awal dan terbentuknya semesta ini
sebabnya tuhan.
Tapi bukan itu pertanyaannya, tapi manusia itu sendiri
ketika ku me refleksi kehidupan, ada sesuatu yang aneh terbungkus kebiasaan.
Dan pertanyaan awalanya, siapa
manusia?.
Banyak manusia mempertanyaakan ini, tapi mereka gak sadar
ini harus dipertanyakan, karena buat apa? Hidup sudah enak, tidak perlu
memperumit diri sendiri, dan banyak orang mengatakan bahwa pertanyaan itu tak
perlu di pertanyakan, pasti sudah tau jawabannya, tapi bukan itu jawaban yang
dipikirkan sekarang. Soalnya ya emang itu manusia, tapi manusia buat diri kita
sendiri yang harus tahu itu kalau
jawabnya ya manusia seorang makhluk yang dapat berpikir, punya
cita-cita, pembuat sejarah, memutuskan sesuatu, makhluk yang dapat menilai, ya
secara universalnya benar, tapi apakah hanya itu? Nyatanya tidak.
Manusia itu nyatanya sesuatu yang rumit, banyak ke anehan
dalam makhluk ini soalnya hanya satu makhluk yang susah kita tiru yaitu
manusia, kita buat robot apakah ada yang semengerti manusia, bisa menepatkan
dirinya dan menjadi bijaksana. Dia berjalan menelusiri jaman ke jaman dan
membuat pergerkan jaman semakin indah dan semakin tertata, buat buku-buku, adanya
pengetahuan, buat peniruan manusia, dan memunculkan yang tak terpikir oleh
manusianya juga.
Dan manusia itu bisa menjadi iblis dia menghancurkan
sesuatu dengan pikirannya dan pergerakannya, dia dapat merusak bumi, merusak
manusia lainnya, hewan, tumbuhan, penciptanya juga dapat dirusak. Dia
melakukannya diluar kesadarannya, dia tidak tahu satu langkah hidup manusia
bisa merubah kehidupan di sekelilingnya, langkah jelek maupun bagus.
Sekarang ku menilai manusia, jarang sekali ada yang
menjadi manusia yang sesungguhnya, ya mereka tidak serius dengan hidupnya,
mereka Cuma mengejar suatu dogma bahwa dengan itu hidup mereka akan bahagia,
mereka tidak mau mengambil keputusan yang bertentangan, walaupun kata hati dan
pikiran mereka benar. Apalagi yang hidupnya setengah-setengah itu dapat
mempersulit orang-orang disekitarnya.
Hidup manusia sekarang itu seperti ayam putih yang
digiring oleh pemiliknya, walaupun manusia ini tidak ada pemiliknya tapi mereka
digiring dengan kepentingan. Mereka tak mau keluar dari itu, mereka kabanyakan
ingin jadi pemeran selintas buat sejarah bukan pembuat sejarah.
MELANKOLIA/WARGANETTV
0 Komentar