Judul Buku : Sebuah Seni Untuk
Bersikap Bodo amat
Nama Pengarang : Mark
Manson
Penerbit : PT. Gramedia
Format : Buku
Jumlah Halaman : 246 Halaman
ISBN : 978-602-452-698-6
Genre Buku : Psikologi,
Filosofi, Self Help, Nonfiction
Rating : 3,93
Bedah
Buku
Bab I
Jangan
Berusaha
Ada sebuah cerita dari seorang
laki-laki pecandu alcohol, pemain perempuan, penjudi, kasar, dan tukang utang,
dengan keseharianya, seorang penyair. Laki-laki yang memiliki cita-cita menjadi
seorang penulis. Karyanya tidak bagus, banyak penerbit menolaknya, dari, surat
kabar, majalah, agen, dan penerbitan. Tulisanya begitu menjijikan, hancur, dan
kasar. Hidupnya selama enam tahun penuh dengan depresi kegagalan, dengan cobaan
itu, kehidupannya masih sama. Dia bekerja menjadi seorang post office.
Suatu ketika ada seorang
editor gila yang menaruh ketertarikan terhadap tulisanya. Walau begitu editor
tidak menjanjikan tulisanya akan laris. Sampai berkata “Saya hanya bisa memilih
satu dari dua pilihan, tetap bekerja di kantor pos dan bakalan sinting atau
tetap di luar sini, menjadi penulis, dan kelaparan. Saya memilih kelaparan
saja”.
Buku yang berjudul post office
terjual dengan 2 juta kopi. Populeritasnya meledak seketika. Setelah dia
menjadi terkenal dan sukses lantas tidak mengubah dia menjadi seorang pribadi
yang lebih baik. Menjadi terkenal dan sukses, bukan karena perubahan menjadi
orang yang lebih baik.
Budaya kita sangat terobsesi
mewujudkan bahwa kesuksesan terwujud dari perubahan diri menjadi lebih baik.
Hal itu yang membuat orang menjadi lebih bahagia, kaya, pintar, seksi, dan
popular. Setiap hari naik helicopter untuk berangkat kerja. Berbeda dengan
memakai motor bebek 70 yang merupakan bukan kesuksesan.
Sebenarnya seseorang yang
percaya diri tidak merasa perlu untuk membuktikan, kalau dia percaya diri.
Seorang wanita yang kaya tidak merasa perlu untuk meyakinkan sesorang pun kalau
dia kaya. Lagi-lagi hal ini menyadarkan, bahwa itu bukan dirimu.
Hidup lebih baik itu bukan
mementingkan banyak hal, tapi sesuatu yang benar, penting, dan sangat mendesak.
Baca Juga : Bagaimana CaraMencintai ? – Buku Seni Mencintai Erich Fromm.
· Lingkarang Setan
Ada sebuah penyakit mental yang membuat anda sangat down, dan rasanya ingin bunuh diri, ketika diri merasa bersalah. Kecemasan yang berlebihan yang akan membuat anda tidak berdaya, dari kecemasan tersebut, membuat anda akan lebih cemas, malah kalau terus memikirkanya akan lebih cemas lagi, terus sampai anda melakukan sesuatu untuk menghilangkan kecemasan lebih cepat, salah satunya dengan bunuh diri.
Penyakit itu dasar dari kepentingan-kepentingan yang anda pikirkan tapi tidak terlalu penting, terlalu banyak kepentingan yang harus anda pikirkan. Makanya anda tidak perlu memikirkannya, ada saatnya bodo amat dalam suatu hal yang menurutmu itu tidak terlalu penting. Manusia terlalu banyak memikirkan bagaimana menjadi bahagia. Sebenarnya mereka tahu bahwa adakalanya anda “menginginkan pengelaman postif akan menjadi pengalaman negative. Menerima pengalaman negative akan menerima sebuah pengalaman postif”, itulah kata filsuf Alan Watts yang disebut “hukum kebalikan”. Anda tidak tahu hidup berjalan kemana, jangan terlalu dipikirkan dengan kuncinya bodo amat. Albret Casmus pernah berkata “anda tidak akan pernah bahagia jika anda terus mencari apa yang terkandung dalam kebahagiaan. Anda tidak akan pernah hidup jika terus mencari arti kehidupan”. Maka dia katakana bahwa “JANGAN BERUSAHA” yang membuat diri lebih terbebani dan bunuh diri.
Bahagia sebenarnya, hidup di perkampungan dengan dua ekor sapi setiap hari mengurusnya, memberi makanya, mengangonya. Atau dengan kekayaan yang melimpah, punya perusahaan dan selalu berangkat memakai mobil ferari. Maka artinya bahagia itu bukan masalah materialis tapi bagaiaman anda memaknai dengan positif yang anda punya. Maka lingkaran setan yang membuat anda cemas, marah, dan menyerah tidak akan ada.
·
Sebuah
Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
1.
Seni#1
: Masa Bodo bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodo berarti nyaman saat
menjadi berbeda.
Acuh
tak acuh itu bukan sesuatu yang bagus, dan bukan salah satu bodo amat yang di
tulis disini, malah acuh adalah seorang pengecut. Tapi sebenarnya acuh disini
mengatakan ketika anda melihat suatu yang salah, semua orang takut untuk
melakukan tindakan, dan anda adalah hanya satu orang yang melakukan tindakan. Maka
anda adalah seseorang berbeda dari sebagian orang, terkadang keberbedaan itu
akan di pandang sangat dengki oleh banyak orang tapi disana anda akan merasa
bodo amat terhadap itu. Karena menurut anda, anda sudah melakukan sesuatu yang
benar.
2.
Seni
#2 : Untuk bisa mengatakan “bodo amat” pada kesulitan, pertama-tama anda harus
peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan.
Banyak
orang yang bosan ketika sudah tua, mereka tidak ada yang perlu di pedulikan
lagi, mereka hanya duduk di kursi menunggu ajalnya. Ketika ingin menghilangkan
bosannya terkadang mereka mencari sesuatu yang akan mereka pedulikan, penting
atau pun tidak penting. Disana mereka akan marah ketika ada yang menyinggung
kepedulian mereka terhadap sesuatu, mengatakan “kek buat apa memperdulikan itu,
itu tidak penting”, maka kakek itu bilang bodo amat sambil marah-marah. Begitu anda
untuk mengatakan bodo amat terhadap kesulitan, anda perlu mencari apa yang
penting dalam hidupmu, yang akan kamu perjuangkan sampai orang-orang bilang “anda
bukan bagian dari kami” karena hanya anda orang yang berbeda dari mereka, anda
cukup bilang bodo amat.
Baca
Juga : Keinginan Manusia Di Cinta, Objek, Upaya dam Praktik.
3.
Seni
#3 : Entah anda sadari atau tidak, Anda selalu memilih satu hal untuk di
perhatikan.
Ketika
anak-anak sampai remaja banyak sekali yang di pedulikan dari hal kecil-kecil,
sampai “apakah aku salah mengatakan hal ini, tapi aku membela sesuatu yang
benar”, “apakah aku cantik, kayaknya kurang cantik”, “yehhh dia melihatku,
hatiku berdebar-debar ya allah”. Itu semua akan di pedulikan, tapi ketika
dewasa semua kepedulian akan hilang, karena orang dewasa akan mempunyai satu
kepedulian yang menurutnya berharga, butuh di perjuangkan. Maka ketika rambut
sudah memutih tidak ada yang di pedulikan, ya udahh nerima aja yang penting hidup
berjalan dan bahagia.
Jadi
Mark, Ngomong – Ngomong Apa Inti Buku Ini ?
Jaman modern serba canggih
ini, kita sebenarnya sedang menghadapi suatu wabah psikologi, yaitu ketika
orang-orang tidak lagi menerima dengan tenang kadang-kadang ada hal yang tidak
menyenangkan dalam hidup ini. Secara tidak sadar akan menyalah kan diri
sendiri, dan membuat defresi ketika terjangkit masalah, menjadi lingkaran setan
yang tidak terbendung, akhirnya bunu diri untuk menghilangkan semua itu. Maka buku
ini ingin mengajarkan untuk bodo amat, yang tidak membuatmu ingin bunuh diri. Orang-orang
sadar tapi pura-pura lupa bahwa ada beberapa penderitaan yang sulit dihindari,
bahwa apapun yang anda lakukan di hidup ini tetap berisi, kegagalan, kerugian,
penyesalan, dan bahkan kematian. Ini bukan kota athlantis penuh kebahagiaan dan
keindahan.
Buku ini bukan menghilangkan
rasa sakit, tapi rasa sakit menjadi suatu kekuatan buat pembaca untuk
mengarungi kehidupan yang premis di atas katakana. Buku ini akan mengatakan
semua penderitaanmu yang anda rasakan tidak akan membuatmu sesuatu yang tidak
berharga, tapi sebaliknya itu adalah emas anda, yang berharga.
0 Komentar